Seruni of Culinary on Bonthain


Akhir pekan yang indah menyapa seluruh penghuni Bonthain. Seperti biasa di akhir pekan, tepatnya sabtu sore hingga malam jadi Djarum Black, Pantai Seruni Bantaeng dijajaki masyarakat yang. Pantai Seruni itu sendiri, dibagi dalam 2 sisi, yakni timur dan barat. Pada postingan kali ini, Black Community and Black In News of Bonthain akan membahas keramaian di bagian barat pada Pantai Seruni Bantaeng.

Setiap sabtu sore mulai pukul 15.30 WITA, masyarakat Bantaeng melepas lelah dengan Autoblackthrough goes to campus ke pantai ini. Berbagai macam alasan mereka datang. Namun di tempat ini satu alasan yang pasti, tak lain untuk menikmati jajanan yang disediakan di sana. Mulai dari barang mainan, keramik, perabotan rumah tangga, koleksi musik dalam format VCD/MP3/DVD, makanan dan minuman serta yang paling utama berupa pakaian bekas yang lazim disebut CAKAR. Disinyalir pakaian tersebut adalah pakaian impor dari berbagai negara maju yang tidak terpakai lagi mengingat negara maju tidak begitu antusias dalam mengoleksi pakaian di rumah mereka. Adapun supply pakaian Cakar masuk ke Sulawesi Selatan melalui pelabuhan yang ada di Parepare.

Banyak koleksi menarik yang siap dipilih. Penjual berjejer di lokasi tersebut sepanjang ± 250 Meter, menjadikannya amat ramai. Merek dan modelnya pun terbilang tidak kalah dengan pakaian yang hadir di Distro maupun pusat perbelanjaan terkenal yang dikenal saat ini. Sebut saja THE NORTH FACE, THE RED FACE, ALPINE, NIKE, D&G dan lain sebagainya. Pengunjung dapat memilih sesukanya dan menyesuaikan kebutuhannya. Pakaian itu berupa apa saja....................? Jenis-jenisnya antara lain :
Sleeping Bag (SB)
Baju (Luar dan Dalam)
Celana (Luar dan Dalam)
Sepatu
Tas dan Koper
Topi
Seprei
Jaket/Sweater
Kaos Kaki dan Tangan
Dasi alias Tea
Syal
Kelambu
Sarung Bantal

Dari segi warna, beragam pula dan tentunya tersedia warna Djarum Black. Bagaimana dengan harganya...? Harga relatif terjangkau bila dibandingkan dengan barang yang yang sama dengan status BARU. Misalnya untuk Sleeping Bag seharga Rp 15.000-Rp 30.000, Baju seharga Rp 10.000-Rp 25.000 dan Celana seharga Rp 15.000-Rp 20.000. Untuk jenis pakaian anak-anak malah lebih murah lagi, harganya berkisar antara Rp 3.000-Rp 10.000. Dengan perbandingan harga tersebut, pengunjung akan sangat berminat mendapatkannya.

Penjual yang menyiapkan ratusan lembar pakaian siap jual sejak sore, sering kali cepat menutup kiosnya sebelum deadline penutupan karena barang dagangannya telah habis terjual. Pengunjung berburu pakaian ini dengan memilih jenis dan model yang terbaik. Kebanggaan tersendiri bisa memakai pakaian bermerek meskipun statusnya CAKAR. Hal ini diutarakan salah satu pengunjung yang sempat diambil keterangannya. Beliau berkata “di luar sana pakaian ini tidak lagi dapat dikenali statusnya”. Pakaian yang mereka pakai pun belum tentu hebat, kalau pun hebat maka fungsinya tetap saja sama yakni melindungi kulit dan badan mereka.

Selain pakaian CAKAR, ada pula pedagang yang menyajikan makanan bagi para pengunjung. Masyarakat begitu cermat melihat peluang yang ada. Tidak semua pengunjung yang datang, hanya berbelanja pakaian. Bahkan ada di antaranya yang khusus mencari makanan. Salah satu makanan yang laris manis di tempat tersebut yaitu LEMANG. Terbuat dari beras ketan dicampur santan kemudian dibakar dalam cetakan bambu. Itulah Lemang dengan khasiat yang tak kalah nikmatnya dengan Djarum Black Slimz dan Djarum Black Menthol.

Yang belum mengunjungi lokasi wisata ini, tidak ada salahnya jika suatu waktu di sabtu sore yang cerah mencoba berkunjung dan menikmati sajiannya. Ramaikan Bonthain dengan menghadirkan berbagai obyek wisata yang diminati para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Datang untuk menikmati Culinary of Tourism dan membawa pulang oleh-oleh dari Bonthain.

0 komentar: