Gua
ini terletak di Kelurahan Bonto Jaya, Kecamatan Bissappu, sekitar 16 Km
dari Kota Bantaeng. Gua ini dari kejauhan sudah nampak, karena berada
di atas bukit yang datar. Letaknya sekitar 300 meter dari jalan raya. Di
sekitar gua ini terdapat banyak pohon randu. Masyarakat setempat
menggunakan buah kapuk randu itu sebagai bahan baku membuat kasur.
Gua terbentuk dari batu kapur yang terjadi pada zaman plestosin. Gua semacam ini sering disebut abris sous rouce. Pada zaman plestosin,
es yang ada di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair. Akibatnya,
terjadi air pasang hingga beberapa meter di atas permukaan laut dan air
menutupi sebagian besar daratan. Karena adanya pukulan-pukulan ombak ke
gunung batu kapur, maka terbentuklah apa yang disebut gua.
Gua Batu Ejayya, pernah diteliti pada tahun 1937 oleh Van Stein Collonfois, ilmuwan berkebangsaan Belanda. Ia melakukan penggalian arkeologi dan menemukan alat-alat batu jenis Callonfois
berupa serpihan yang digunakan sebagai pencerut dan ujung-ujung anak
panah. Masih di lokasi Gua Batu Ejayya, terdapat objek wisata
Pangngangreang Tudea.
0 komentar: