SEPEDA GUNUNG, SEPI PEMINAT?

Media Center, Minggu/ 7/9/14. Berbeda dengan arena Cabang Olahraga (Cabor) lainnya. Yang satu ini, masih sangat sunyi tidak ada aktifitas latihan. apalagi jika berkeinginan untuk menemui pelatih. Hanya beberapa warga yang lewat baru pulang dari kebun.
Padahal ingin berdiskusi awal dengan pelatih ataupun penanggung jawab cabang olahraga tersebut, menimal berdiskusi mengenai jumlah peserta yang akan bertanding nantinya. Betulkan hanya 3 orang peserta, seperti yang terdengar sebelumnya.


Awalnya, cukup kebingungan di mana letak arena sepeda gunung. Untung saja ada rumah disekitar tempat itu, yang bisa menjadi tempat bertanya, untuk memastikan kebenaran tempat tersebut. Ternyata, lokasinya terletak di sekitar Bonto Atu. Belum ada penanda yang meyakinkan bahwa itu adalah arena sepeda gunung. Semisal: bendera, spanduk dan  lainnya. Atau mungkin saja, untuk arena sepeda gunung bentuknya demikian. namanya juga arena sepeda gunung, pasti arenanya berbentuk gunung, pikirku sambil berjalan memerhatikan di sekitanya.
Kondisi jalan bergelombang dan berbatu, agak berdebu. Berjalan di atasnya membuat sepatu berubah warna. Sesekali menhilangkan debu yang melengket dipakaian, apalagi jika ada motor yang lewat di jalan itu. nampak debunya beterbangan. membiarkan debu lewat adalah pilihan yang tepat, baru kemudian melanjutkan perjalanan.
Di pinggir jalan tersebut, nampak beberapa batu besar yang menghiasi sepanjang jalan. Ada juga pohon kapok berjejer.Tidak jauh dari jalan tersebut. tanaman jagung yang sudah kering dan rumput liar juga terlihat di sekitarnya.

Jika memandang ke sebelah kiri maka terlihat gunung Loka. Bahkan pohon beringin yang berada di Batu Langgayya nampak jelas dari tempat itu.  Memandang ke arah kanan, maka nampak wilayah pesisir pelabuhan Mattoangin. Cukup indah dan menyenangkan di tempat itu. hanya saja, perlu berhati-hati, kondisi jalan cukup beresiko. Benar-benar peserta Cabor Sepeda Gunung ini membutuhkan keberanian dan mental yang kuat. ( Emilk Azis/SY).

0 komentar: