Rate namanya, dia usia yang masih belia, juga menjadi inspirasi bagi kita semua.
Sore itu di percikan Matahari yang menjumpainya. memunguti Bola-bola yang terpelanting jauh diarea lapangan, berlari mengejar. Rate riang gembira bertugas tanpa berharap. disanalah dia menemukan permainan yang menjadi kesenangannya.
Berbeda dengan anak kecil lainnya. meneguk sebotol dingin, atau merengek minta jajan, selepas digendongan. rate, sangat berbeda, dia hanya sibuk menyaksikan dan berdiri, menjaga bola kemana arah akan menggelinding. Rate kembali berlari.
Akrab dengan para atlet sepak takraw Bantaeng. selama proses Latihan Rate sangat membantu. kata seorang pelatih dan atlet. salah satunya adalah Nurhidayah, ikon sepak takraw Putri. yang kini meraih Dua emas Beregu dan duble Event. dengan haru menyematkan Medali dan Bunga ke Rate, mendekapnya mengajak berfoto bersama, Rate merasa pemenang. Bangga di antara para Atlet, meski pemungut Bola dan mendampingi hingga usai latihan Mereka, rate bergegas pamit selepas senja menaruh bulatan diatas bukit. rate Pulang dengan sejuta harapan untuk atlet.
dia tanpa Atribut, tanpa baju seragam,dengan telanjang kaki, menatap kagum atlet favoritnya dikalungi medali. Dia adalah bagian, dia juga punya sejarah. haru dimatanya, meski tak terungkap,.peluh dan terik, seiring angin membawa kesaunya. Rate tak bergeming berdiri di panggung pesta penyerahan Medali. beda denganku, dan para yang lain, bangga dengan atribut, merasa pantia dan relawan, sejubel waktu bergerak, dengan tugas masing-masing, rate, baru kutemui. menjelang berakhirnya cabang Olah Raga berakhir. kawan,, kau juga Relawan sepertiku, dan gumamku menyambut malu, sambil kuselipkan atributku dicelah baju dalamku, merasa malu dan haru. kau lebih memiliki andil dan bagian dari emreka, meski hanya pemungut Bola, tanpa pamrih.
Rate, mungkin kamu tidak pernah tahu, bahwa ini telah usai. seiring waktu berjalan, menghitung jam kedepan perpisahan itu terjadi. perhelatan ini akan usai. hanya sepotong cerita, yang akan dibawa. para pertemuan kali tetamu Kontingen akan beranjak ketempatnya masing-masing dengan berbagai kenangan. berharap kembali lagi? mereka disekelilingmu juga akan meninggalkanmu dengan jejak cerita dan prestasi. tapi jangan khawatir. mereka selalu mengenangmu, mereka akan selalu menyebutmu bagian dari mereka.
Matanya sendu, menatap hampa ke area Sport center ( lapangan sepak Takraw ). tiada lagi segerombong penonton berdesakan ingin mencari posisi terbaik, atau atraksi para atlet, melompat, salto dan duel diudara, teriakan, yel-yel,riuh tepukan, dan kau hanya bisa diam berdiri takjup serta terlerai keinginanmu ingin menyaksikan lagi.....rate, ini hanya sementara bisikku berganti beranjak melewatinya. dan daya" ( Atlet takraw putri ) menarik lengannya untuk diminta Foto bersama lagi dan beberapa yang lain. mendekapnya, merasakan juga juara, melepas seribu tanyanya. yang mungkin takkan bisa terjawab.
Rate, apa yang kau cari?
kemana hendak setelah ini? tapi dia berlalu begitu saja, tanpa menjawab siangku yang terlanda. kelak kau akan bersama mereka, bahkan diatas panggung medali, kau disana
Rate semesta berkerja yakinlah.
Bahruddin dion media center
Sore itu di percikan Matahari yang menjumpainya. memunguti Bola-bola yang terpelanting jauh diarea lapangan, berlari mengejar. Rate riang gembira bertugas tanpa berharap. disanalah dia menemukan permainan yang menjadi kesenangannya.
Berbeda dengan anak kecil lainnya. meneguk sebotol dingin, atau merengek minta jajan, selepas digendongan. rate, sangat berbeda, dia hanya sibuk menyaksikan dan berdiri, menjaga bola kemana arah akan menggelinding. Rate kembali berlari.
Akrab dengan para atlet sepak takraw Bantaeng. selama proses Latihan Rate sangat membantu. kata seorang pelatih dan atlet. salah satunya adalah Nurhidayah, ikon sepak takraw Putri. yang kini meraih Dua emas Beregu dan duble Event. dengan haru menyematkan Medali dan Bunga ke Rate, mendekapnya mengajak berfoto bersama, Rate merasa pemenang. Bangga di antara para Atlet, meski pemungut Bola dan mendampingi hingga usai latihan Mereka, rate bergegas pamit selepas senja menaruh bulatan diatas bukit. rate Pulang dengan sejuta harapan untuk atlet.
dia tanpa Atribut, tanpa baju seragam,dengan telanjang kaki, menatap kagum atlet favoritnya dikalungi medali. Dia adalah bagian, dia juga punya sejarah. haru dimatanya, meski tak terungkap,.peluh dan terik, seiring angin membawa kesaunya. Rate tak bergeming berdiri di panggung pesta penyerahan Medali. beda denganku, dan para yang lain, bangga dengan atribut, merasa pantia dan relawan, sejubel waktu bergerak, dengan tugas masing-masing, rate, baru kutemui. menjelang berakhirnya cabang Olah Raga berakhir. kawan,, kau juga Relawan sepertiku, dan gumamku menyambut malu, sambil kuselipkan atributku dicelah baju dalamku, merasa malu dan haru. kau lebih memiliki andil dan bagian dari emreka, meski hanya pemungut Bola, tanpa pamrih.
Rate, mungkin kamu tidak pernah tahu, bahwa ini telah usai. seiring waktu berjalan, menghitung jam kedepan perpisahan itu terjadi. perhelatan ini akan usai. hanya sepotong cerita, yang akan dibawa. para pertemuan kali tetamu Kontingen akan beranjak ketempatnya masing-masing dengan berbagai kenangan. berharap kembali lagi? mereka disekelilingmu juga akan meninggalkanmu dengan jejak cerita dan prestasi. tapi jangan khawatir. mereka selalu mengenangmu, mereka akan selalu menyebutmu bagian dari mereka.
Matanya sendu, menatap hampa ke area Sport center ( lapangan sepak Takraw ). tiada lagi segerombong penonton berdesakan ingin mencari posisi terbaik, atau atraksi para atlet, melompat, salto dan duel diudara, teriakan, yel-yel,riuh tepukan, dan kau hanya bisa diam berdiri takjup serta terlerai keinginanmu ingin menyaksikan lagi.....rate, ini hanya sementara bisikku berganti beranjak melewatinya. dan daya" ( Atlet takraw putri ) menarik lengannya untuk diminta Foto bersama lagi dan beberapa yang lain. mendekapnya, merasakan juga juara, melepas seribu tanyanya. yang mungkin takkan bisa terjawab.
Rate, apa yang kau cari?
kemana hendak setelah ini? tapi dia berlalu begitu saja, tanpa menjawab siangku yang terlanda. kelak kau akan bersama mereka, bahkan diatas panggung medali, kau disana
Rate semesta berkerja yakinlah.
Bahruddin dion media center
0 komentar: