
Cabang Olah raga balap sepeda kelas 120 km Juswansar mempersesmbahkan Emas untuk Bantaeng
PERCAYA TIDAK PERCAYA AMSUK/MENCAPAI FINISH
mungkin di dunia ini, bakat alamiah adalah hal menarik, yang kemudian
mampu mencetak sejarah, serta bisa menjadi spirit dalam menemukan bakat
serta talenta, ( kelebihan ). di Press Conference malam 13 September
2014 tepatnya gedung kartini Bantaeng.
selain Balap sepeda, Volly
adalah awal pilihan Olah Raga yang digemarinya, namun perjalanan dan
waktu jua enjawabnya. hingga bisa menjadi juara di balap sepea kelas 120
km. Juswansar dengan mata berkaca-kaca dari kelopaknya, menuai sebuah
kesuksesan meski awalnya dalam etape awal, sampai masuk di rombongan,
mencoba mencapai kecepatan maksimal, sampai akhirnya mampu melejit
(kabur ) hingga tak mampu terkejar lagi oleh lawan-lawannya. yang sempat
bersaing ketat dengan pembalap dari pare-pare. dimana sejak perbatasan
Bulukumba, dia sempat memimpin namun sempat juga tercecer jauh, bathin
dan aliran darahnya terpacu, sempat putus asa, namun karena tekadnya
yang kuat, akhirnya mampu melaju meninggalkan rombongan
Sejak kecil ditempa oleh alam
apakah sudah menjadi pilihan dalam Cabang olah Raga?
"Sebenarnya, saya suka Volly seperti yang saya bilang diatas, namun
sejak kecil, saya telah mengalami tempaan secara alami, dan tanpa saya
sadari bahwa itulah yang menganhantarkan saya sampai bisa
mempersembahkan untuk daerah tercinta bantaeng, dengan ditempa secara
alamiah, jsuwansar kecil, sering disuruh ambil air dengan jarak sedikit
jauh dari rumahnya Sarro angin, di sebuah dusun kecil, dengan memakai
sepeda kakeknya, hingga waktu mencoba memapahnya, dalam darahnya
berdenyut melaju kedepan, hingga batas alam membentang kedepan untuk
dijalaninya. Ansar, melepas duka dan kesedihan, saat sepeda yang awal
dia mencintai Cabor ini, meminjam Sepea temannya ikut pertama kali event
"Kejuaran kampung, di motori oleh H, Jabiruddin yang sekarang menjadi
mentor/ pelatihnya. bermodalkan Sepeda teman, ansar mulai terasuki
naluri kedepan ( Juara ). kemudian mengantarnya menuju Pra Porda di
pare-pare.
Pada akhirnya ketidakpercyaannya mampu di wujudkan, seiring bulir haru dan bangga, kepercayaannya masih memburai di ingatannya.
Satu Tahun persiapan
Bukanlah bahasa, laju sepeda kumbang hanya ilustrasi ( bang Iwan ),
atau sepedaku, yang sering menjadi alur Puisi, namun dengan tanpa alasan
tersendiri, ansar mulai merasakan kekuatan Allah menuju titik akhir
laju kayuh yang ditempuh dengan kecepatan penuh. sejarah tercipta kata
pelatih ( H. Jabiruddin ). bahwa selama event dan perlombaan balap
sepeda, tidak pernah ada yang bisa berhasil masuk Finis saat kabur
meninggalakn rombongan, hanya dua kilo didepan, maka mampu terkejar
kembali. hanya dengan persiapan satu Tahun Ansar menuju finish Porda Ke
XV kali ini.tiadalah muda menjadi yang terbaik, tanpa ditempah dan
semangat perjuangan tiada pernah merasa kekurangan sebab kita diciptakan
untuk sebuah pegangan dan harapan. "tekadnya melanjutkan ucapannya yang
lirih, ingin meneteskan air mata, saat keharuan dan wawancara kami saat
itu.
Dari Sepeda kakek kugapai Mimpi juara Di tanah leluhurku
dan ketegasan ayahku menyuruh mengambil air sejak kecilku
Haru, tersingkap, maaf jika meneteskan air mata, dengan di sambut kakek
yang dulu sering mencari sepedanya saat saya pakai. kini di bulir mata
kakek, merasakan kebangaan dan merasa menjadi bagian proses saya menuju
Puncak kejuaran di Porda Ke XV kali ini.
Hanyalah Mimpi
mencerahkanku, dengan percaya dan tidak, saya telah sampai di finish.
Berharap bukan hanya saat perhelatan saat ini, namun setelahnya,
berharap semua disiapkan lebih awal, kepedulian, kemduian komitmen para
semua elemen, dalam proses pembinaan agar lebih diberi ruang (
perhatian/ apresiasi ) yang tinggi.
Harapan terbesarnya Menuju Ke Pon
Seraya Tuhan meneduhkan uevorianya, juswansar, yang lahir pada tanggal
19 Agustus 1995, anak dari Pasangan Bapak Amiruddin dan Ibu kawisa di
kampong sarro anging, ditempuhnya Pendidikan SD 42 Bate Balla, MTS
Ma’arif lasepang, diteruskan ke Aliyah sekolah yang sama Ma’arif
lasepang, kemudian kini menalnjutkan dengan kuliah di Unismuh, dengan
jurusan yang cukup unik, tidak ada hubungannya dengan profesinya
sekarang di Bidang Olah raga Balap sepeda ini. Ingin menjadi yang
terbaik dan lebih bias bersaing dengan pembalap Nasional yaitu
harapan terbesar menuju Ke Pekan Olah raga nasional.( PON )
Juswansar, bagai menghipnotis anak-anak muda sebayanya, mendengar dia
meraih finish yang dia sendiri tak percaya. Kini mempersembahkan medali
emas di balap sepeda untuk Bantaeng, kelas 120 km. selepas hari, ramai
diperbincangkan dikampungnya, dan menjadi energy baru bagi anak-anak
muda, untuk menjadi lebih berguna berdaya saing, jangan hanya diam dan
bersama maendset berpkir yang lebih kedepan untuk sebuah prestasi,
“percayalah kawan” menutup perbincngan kami. Sebuah ikatan, keharuan
bersama, kebanggaan yang tertumpah, untuk kita semua. (
Bahruddin Dion
Relawan Media Center )
0 komentar: